Kamis, 27 Oktober 2011

minggu pagi yang bikin bete (10 juli 2011)

Hangatnya sinar mentari menembus tirai kamar tidurku dan perlahan, mulai menyelimuti tubuhku. Hembusan angin pagi juga terkadang turut mengusap kulit putihku.

“Sejuk sekali pagi ini” kataku dalam hati sambil menggeliatkan tubuh telanjangku.

Ya, aku memang suka tidur tanpa mengenakan selembar pakaian pun. Gerah dan ribet. Walau dikamar ada AC yang tak henti-hentinya bekerja, tapi entah kenapa, aku selalu merasa kegerahan jika tidur dengan mengenakan pakaian. Hanya selimutlah, satu-satunya pakaian yang menutup tubuhku dari hembusan dingin AC.
Kutatap jam bulat yang tergantung nyaman di dinding. Jarum jamnya menunjukkan, pagi itu waktu sudah beranjak ke pukul 07.15 pagi
“hanya tidur 4 jam-an” kataku lagi dalam hati. Jam tubuhku memang agak aneh, tak peduli secapek apapun kemaren atau semalam, entah kenapa aku selalu bangun sekitar jam 7-8 pagi.

Kuberanjak dari tempat tidur dan menuju kulkas, kubuka pintunya dan kuraih susu botol yang selalu siap aku minum setiap harinya. Dengan masih bertelanjang badan, aku berjalan menuju balkon. Kubuka tirai pintu kaca balkonku, kugeser daun pintunya lebih lebar dan aku keluar dari kamar appartmentku.

Udara pagi jakarta memang cukup menyegarkan. Walau tak sesegar udara di bandung atau surabaya, tapi masih lumayanlah untuk itungan kota terpolusi se-indonesia.
“Ahhhh.. lezaattt...” Dengan sekali tenggak, langsung saja kuhabiskan susu dalam botol itu.

Menikmati sinar pagi mentari sambil bertelanjang badan memang tak ada duanya. Segar, hangat dan sensasinya, sungguh luar biasa. Seperti teriak dikala stress, seperti ngebut dikala pusing dan seperti  bunge jumping dikala penat. Ditambah hembusan angin pagi dan hamparan rumah penduduk yang membentang, benar-benar nikmat.
Sebenarnya, aktifitas berjemur bugil pagi hariku sudah sering dikomplain oleh tetangga sekitar, bahkan suamiku sendiri terkadang mengingatkanku. Namun aku tak pernah ambil pusing. Toh di appartment ini, aku tidak mengganggu syapa pun, tak merusak syapapun dan tak menyakiti syapapun. Selain itupun aku juga bayar ke developer, semahal yang mereka bayar. so, cuek saja.

Ekhsibisionist, entah ini penyakit kejiwaan atau apa, yang jelas aku menyukainya.

Sayup-sayup, terdengar lirih siraman air dari dalam toilet yang ada di sudut kamar tidurku. Perlahan-lahan suara airnya mengecil, mengecil dan akhirnya mati. Tak beberapa lama, suamiku keluar dari kamar mandi sambil mengusap-usapan handuk ke kepalanya.

Ada kemiripan antara aku dan suamiku, yaitu kami tak suka memakai pakaian apapun setelah mandi,sehingga ia juga cuek bertelanjang badan setelah mandi.

Suamiku berjalan mendekat ke arah TV sambil terus mengusapkan handuk dirambutnya. Badannya yang agak gemuk telihat masih basah. Penis lemasnya yang menjuntai panjang, bergoyang kekiri-kekanan seiring usapan keras handuk di tangannya. Namun sekilas aku melihat ada kejanggalan dari caranya berdiri.

Di tangan kirinya, ia seperti menggenggam sesuatu, benda berwarna merah. Walau aku melihat dari luar kamar appartmentku, mataku masih cukup awas untuk mampu mengenali benda di tangan kirinya. Itu celana dalam kotorku.

“Pagi sayang..” aku berteriak dari luar kamar appartment sambil menyunggingkan senyumku lebar-lebar, mencoba untuk dapat merubah moodnya.

Suamiku sama sekali tak menjawab, ia masih saja berdiri menatap siaran berita di depan TV sambil terus mengusap-usapkan handuk ke kepalanya, sampai akhirnya, dengan lantang ia berkata

“Sayang, semalam kamu ngapain aja dirumah Michelle ?” tanyanya dengan nada ketus
“Nggak ngapa-ngapain kok. Maen aja ama michelle, ngrumpi, makan, nonton DVD ya gitu-gitulah...” jawabku.
“Ini celana dalam kamu khan?” tanya suamiku lagi
“Iya... masa celana dalam mbak ipah? memangnya kenapa mas?“ jawabku
“Nggak kenapa-kenapa, cuman ada yang aneh aja...”
“Aneh kenapa sih?”
“Check aja sendiri... nih tangkap...” dilemparnya celana dalam merahku dan mendarat mulus di lantai balkon dan tergeser sampai menyentuh kakiku.

“Celana dalammu basah kenapa?” tanya suamiku lagi sambil berjalan ke arah balkon.
“Basah?” tanyaku heran.

Segera saja kulihat celana dalam yang ada di kakiku. Dan benar saja, tanpa aku pungut celana dalam itupun, aku bisa tahu jika di dalam celana dalamku ada cairan putih kental yang menggenang. Bahkan saking banyaknya cairan yang ada di celana dalamku itu, sampai-sampai ada bekas seretan cairan yang terlihat diatas parquet balkon, dari arah tempat celana dalamku mendarat, sampai ke tempat kakiku berada.

“Jawab sayang.... itu sperma siapa?”

Suamiku langsung menubrukku dari belakang, menggenggam kedua telapak tanganku dan meletakkannya di bibir pagar balkon. Didekatkannya bibirnya ke arah telingaku, sambil berbisik.
“Itu sperma suami michelle ya?”

DEG
Jantungku sejenak terasa membatu. Berhenti berdetak.

“Mampus gw”

Sudah semenjak SMA, adek, kakak dan beberapa saudara lelakiku sering kali mengingatkan supaya berhati-hati dalam meletakkan celana dalam kotor, terlebih lagi, jika aku baru saja melakukan hubungan badan
“Kak.. jangan jorok ah... CD kamu tuh di ruang tamu...jijik ah... belepotan pejuh”
“Dek... buruan sana cuci CD kamu... ntar digerumutin semut loh”
“Mia... jadi cewe tuh yang agak bersihan napa, peduli ama pakaian, masa celana dalam basah gitu masih diteras? Buruan cuci gih, ntar ketahuan cowok kamu loh...”
“Sayang, kalo abis make love, jangan langsung pake CD, cebok dulu napa sih. Biar ga netes-netes ke paha kamu gitu...”

Dan beberapa ucapan peringatan serta nasehat yang entah kenapa sampai sekarang aku malas untuk menggubrisnya.

Hingga sampai hari ini. Lebih tepatnya pagi ini. Suamiku, menemukan sperma lelaki lain di celana dalamku.

“Itu bekas sperma syapa? Sayang? ”

3 komentar:

Muhammad Al Farisi mengatakan...

menggantung ceritannya!! :(

miki lou mengatakan...

weiss cerita menggairahkan
tks udah share

MCBLSTRG mengatakan...

Buat kamu yang gak punya pulsa. Ingin pulsa gratisan? Gabung fanspage facebook Aku Gak Punya Pulsa di

http://www.facebook.com/AkuGakPunyaPulsa

Ceritakan kenapa kamu gak punya pulsa dan dapetin isi ulang pulsa untuk semua operator.

Sebarkan dan buktikan rezeki pulsa bisa kamu dapatkan. Ayo gabung!

Totally Supported by KartuMerah

Posting Komentar

 
;