Selasa, 27 Maret 2012 0 komentar

Naik Naik... Semakin Naik... Tinggi Tinggi Sekali...

Hari ini, Selasa 27 Maret 2012, pukul 2 siang. 





Ada  fenomena unik yang terjadi di Jakarta, fenomena yang sangat jarang terjadi pada hari-hari kerja seperti biasanya. 

Yup. Hari ini, jalan protokol yang biasanya sangat macet, hari ini terasa begitu lengang.

Entah apa yang ada di benak masyarakat Jakarta saat ini sehingga jalanan di siang ini terasa begitu sepi. Apakah karena adanya isu demo besar-besaran karena harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang beberapa hari lagi akan naik, sehingga mereka khawatir terkena dampak jika seandainya demo rusuh? Atau karena takut kehabisan bahan bakar jika menggunakan kendaraan, karena antrian di semua SPBU saat ini begitu panjang.

Jika hari-hari biasa, Cawang-Senayan City bisa mia tempuh dalam waktu 50-60 menit jika menggunakan mobil, hari ini Cawang-Senayan City bisa mia tempuh dalam waktu 25 menit, itu pun mia menggunakan jalur memutar. Jalanan sepi yang benar-benar mengasyikkan. Andai saja tiap hari ada demo besar seperti ini, pasti jalanan Jakarta bakal nyaman. 

Namun, mimpi kali ya jika mia mengharapkan hal seperti (jalanan lengang di jakarta ) itu dapat terjadi setiap hari disini.
Minggu, 25 Maret 2012 5 komentar

Antara Cinta dan Seks

Wanita memberikan seks untuk mendapatkan cinta
Pria memberikan cinta untuk mendapatkan seks.

Pernahkan kalian mendengar atau membaca mengenai kalimat diatas?
Untuk beberapa saat, mia merasa sedikit tersinggung dengan kalimat itu. Karena, sebagai seorang wanita, mia hanya akan memberikan seks kepada orang yang sudah mendapatkan cinta mia. Cinta, datang lebih dulu daripada seks. Karena dengan adanya cintalah, seks itu akan mia berikan.

Dengan kata lain, wanita bukan berburu cinta dengan menawarkan kenikmatan seks.

Namun, setelah mia perhatikan kalimat diatas, pernyataan tersebut sebetulnya menarik. Ga percaya? Coba deh membaca kalimat diatas dengan perlahan.
0 komentar

Punya Istri Kok Masih Masturbasi?

“Mee... Laki lo pernah onani ga?” tanya Sandra tiba-tiba. Diletakkannya gelas kertas yang berisikan kopi impor yang masih penuh dengan gelembung buih bergambar bunga, lalu menggeser kursi tempat ia duduk ke arahku.

“Haaah...? maksudmu?” tanyaku agak kebingungan.
“Iya.. onani... mengocok tititnya guna mendapat kepuasan ketika orgasme”
“Kalo arti dari onani sih gw ngerti... tapi apa maksud dari pertanyaan lo barusan...?”

Sandra berhenti sejenak, mata bulatnya yang dalam kondisi waspada melirik kekiri dan kekanan. Dan dalam dalam satu tarikan nafas ia menjelaskan maksud pertanyaannya kepadaku.
“Suami gw... akhir-akhir ini kok lebih sering ngelakuin onani ketimbang bersetubuh ama gw... Dikit-dikit ke kamar mandi... dikit-dikit keluar kamar...”
“Trus....?”
“Trus...Aneh nggak sih...? Terlebih beberapa waktu lalu, ketika aku terbangun dari tidur malamku, aku mendapati suamiku sedang onani sambil menonton film porno di samping tempat tidur kami...”
“Wow....”
“Dan tahu nggak...? Kepuasan yang ia dapet dari onaninya itu, kelihatannya jauh lebih HEBAT daripada jika suami gw bersetubuh ama gw...
Seriusan lo...? Kok lo bisa nyimpulin seperti itu...?
“Ya bisa lah... reaksi suami gw ketika orgasme, jauh lebih ekspresif..
"Hmmmmm........"
“Miaaa....Aneh gak sih kelakuannya....?”

***

Apakah salah jika seorang suami melakukan onani / masturbasi selagi ada istri yang selalu siap disetubuhi?
Jawabannya, bisa salah atau tidak. Tergantung dari sudut mana kalian melihatnya.
Selasa, 20 Maret 2012 4 komentar

Salah Siapa

Siang ini, matahari bersinar dengan malasnya, sehingga membuat awan lebih banyak berkuasa di langit sana. Deburan ombak terdengar bersahutan di kejauhan dan hembusan angin hangat yang tak mau kalah bereksistensi, meniup daun-daun kelapa dengan manjanya.

“Mia... lihat deh anak kecil itu... lucu sekali ya?” ucap Ranti, teman kuliahku yang kali ini menyempatkan diri menemaniku untuk makan siang bareng.

Seorang anak laki-laki kecil berusia sekitar 5 tahun, berdiri tak jauh dari tempat makan kami. Ia terlihat sedang bingung, karena beberapa kali menengok kesana kemari, seolah mencari sesuatu.

“Iya lucu banget... ganteng pula.... tapi sepertinya dia mencari sesuatu...” ucap Dino, temanku satu lagi yang melirik ke arah anak kecil itu sambil menyeruput es kelapa muda kegemarannya.
“Ehh.. iya... sepertinya dia bingung...” tambah Ranti.
 
;