Incest. Artian secara gampangnya adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh individu didalam sebuah keluarga dengan anggota keluarga lainnya, (baik itu antara ayah dengan putrinya, ibu dengan putranya, paman dengan ponakannya, kakek dengan cucunya, atau kakak dengan adiknya)
Incest atau hubungan seks sedarah, bukanlah fenomena yang baru saja terjadi akhir-akhir ini. Perbuatan incest itu sudah jauh terjadi semenjak jaman dahulu kala. Dan misal kalo mau dirunut, kita semua, umat manusia yang ada di muka bumi ini adalah HASIL dari hubungan incest.
Kenapa aku bisa berkata seperti ini?
Ingat tentang kisah asal muasal manusia? Kisah putra putri adam dan hawa? Bukankah itu murni incest?
Usia pernikahan menurut UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan mensyaratkan perempuan minimal berusia 16 tahun dan laki-laki berusia 19 tahun pada saat menikah. Dan apabila 'terpaksa' menikah di bawah batas usia minimal, maka harus mendapat dispensasi dari Pengadilan Negeri.
Jika kita melihat dimedia, baik cetak maupun elektronik, ada sebuah fenomena yang seolah kembali ke beberapa waktu dulu. Dimana ada kecenderungan dari remaja masa kini yang menjadi seperti jaman kakek nenek kita dulu. Yup, mereka memutuskan untuk menikah muda.
Cobalah kalian juga mengamati. Siapa diantara teman kalian yang sudah berkeluarga saat ini? Dan apa yang menjadi alasan mereka untuk dapat melakukan pernikahan usia dini?
Jawabannya pasti beragam. Namun dari keragaman jawaban-jawaban mereka, dapat ditarik satu kesimpulan. Mereka mencoba untuk berani dalam mengambil jalan hidup.
Kadang aku juga mencari jawaban pasti, apa sih alasan terlogisku untuk menikah di usia yang cukup terbilang muda?
“OGAH... gak mau..SAKIT...” teriak fitri ketika cowo kesayangannya meminta ijin untuk meng-ANAL lubang anusnya.
Mungkin itulah hal pertama yang kalian semua bayangkan ketika pertama kali mendengar permintaan aneh tentang anal. Bagaimana bisa sesuatu hal yang nikmat, dan menyenangkan seperti seks, dapat dilakukan di bagian yang paling kotor pada tubuh manusia?
Belum terasa enaknya saja, sudah kebayang gimana rasa sakitnya ketika lubang paling menjijikkan kita bakal disodok benda asing, seperti sex toys atau penis.
Sebenarnya, seks anal adalah salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh pasangan dalam bercinta ketika mereka telah sedikit bosan akan posisi-posisi seks misionaris. Karena pada dasarnya, praktek seks anal hampir mirip dengan seks vagina. Cuman bedanya, seks anal dilakukan pada anus.
Hanya takut akan sakitnya. Yup hanya itu saja hambatan terbesar yang aku rasakan ketika awal-awal mencoba seks anal. BULLSHIT akan pendapat orang yang mengatakan jika, ketika seks anal orang merasakan takut akan dosa, orang merasa jijik, atow orang akan merasa malu akan pengalaman yang bakal ia dapatkan setelah mencoba seks anal. Malu karena ia bakal merasa seperti wanita murahan.
Pada awalnya, semua jenis penolakan, halangan, dan alasan aku keluarkan demi dapat terhindar dari permintaan aneh pasangan cintaku. Namun seiring dengan gencarnya permintaan tersebut, akhirnya sedikit banyak aku juga berpikir, INGIN MENCOBAnya.
Adakah yang bisa memberitahuku, alasan yang menjelaskan jika jika seks hanya diperuntukkan untuk kaum pria semata? Adakah yang bias menjelaskan padaku jika, adalah tabu bagi wanita untuk membicarakan sesuatu tentang seks?
Jika seks hanya diperuntukkan hanya untuk pria? Lalu buat Tuhan menciptakan vagina pada wanita?
Mungkin selama ini, para pemuja (pecandu) seks sering kali ditujukan kepada kaum lelaki. Yang berhak untuk mengekploitasi kenikmatan ketika berserks hanyalah kaum pria. Yang boleh secara gamblang, bercanda dan memperbincangkan tentang seks juga kaum lelaki.
Menurutku, semua itu sangat tidak adil. Wanita juga berhak untuk membahas hal itu secara blak-blakan.
Bak polisi yang sedang dalam tugas penyergapan. Mas Manto segera membalikkan badan, dan tanpa mengenakan kembali celananya yang masih teronggok di lantai toilet, ia membuka pintu toilet itu lebar-lebar.
“SEDANG APA KAMU?” gertak mas Manto lantang kepada si pengintip yang berada di balik pintu toilet ini.
“Annu…aa…anu…” jawab si pengintip yang tak tahu kalau ia bakal kepergok seperti ini.
Walau tak bercelana, dengan tanpa rasa malu sedikitpun, mas Manto segera mengeluarkan kepalanya, celingukan mengamati kondisi sekitar toilet. Lalu tanpa meminta persetujuanku, mas Manto menarik paksa si pengintip itu masuk kedalam toilet dan segera menutup kembali pintu dibelakangnya rapat-rapat.
Aku yang masih belum tahu maksud mas Manto, hanya bisa berdiri diam sambil memegang bibir bak mandi. Kulihat melalui pundakku, mas Manto yang masih mencengkeram kerah baju si pengintip, langsung membantingkan punggung pengintip itu kearah tembok.
Tanpa membenarkan dasterku yang masih terbuka di bagian atas dan bawah, kubalikkan badanku untuk mengetahui, siapa gerangan sosok pengintip yang sedari tadi memperhatikan persetubuhanku dengan mas Manto. Dan segera, aku mengenali wajah mesum sosok pengintip itu. Dia adalah Ogie.
Panas sekali kepala penis mas Manto ketika kurasakan pada bibir vaginaku. Begitu kepala penis itu sudah berhasil masuk seluruhnya, rasanya begitu nikmat, berdenyut hebat seiring detak jantungnya.
Didorongkannya batang hitam berbonggol itu maju, masuk lebih jauh kedalam lubang tubuhku. Beruntung karena cairan kenikmatanku yang sudah banyak keluar, batang penis mas Manto dapat dengan mudah masuk ditelan vaginaku.
Selagi kepala penis mas Manto menggaruk dinding vaginaku, tonjolan urat yang mengitari batang hitam penis mas Manto, juga mulai menggelitik bibir vaginaku. Nikmat sekali. Dan hanya dalam waktu singkat, separuh dari total panjang penis mas Manto, sudah berhasil masuk, memenuhi vagina sempitku.
Sejenak, mas Manto mendiamkan batang gemuknya, mencoba merasakan kenikmatan denyutan dinding vaginaku mengempot batang penisnya.
“Empotan memek kamu memang nggak ada duanya dek…”ujar mas Manto, memecah keheningan diantara kami.
”Hmmm…sshhhh…terus mas…Oooouuugggghhh”
“Enak dek?”
“Hoo...oouugghhhhhh” ucapku sambil menganggukkan kepalaku.
Tangan mas segera memegang sisi pinggangku. Dan dengan sekali hentakan keras, ia menghujamkan penisnya yang berukuran ekstra itu dalam-dalam.
“PING...”
“PING..”
“PING..”
Suara dentingan handphoneku membangunkan tidur lelapku dipagi hari. Masih jam 05 dini hari.
“PING...”
“Miaaaa...”
“PING..”
“PING..”
Segera saja kuraih gadget berisik yang ada di samping tempat tidurku, dan mulai kuketikkan sebuah balasa.
“Ya?” balasku “ada apa ya?”
“Mi... gw tanya donk” tanya temanku di ujung pesan.
“Kenapa ya...?”
“Lo pernah....”
“Kenapa ya..”
“Lo pernah .....ABORSI nggak?” tanyanya panik.
Sejenak aku diamkan pesan itu. Mencoba mencerna pertanyaan yang jarang ditanyakan seorang teman ‘normal’ di pagi hari. Segera saja aku merasa kalo temanku ini sedang berada dalam masalah serius.
“Kok tanya gitu? Emang kenapa?” balasku beberapa saat kemudian.
“Gw telat nih.. “
“Trusss...?” tanyaku sok bego..
“Iya.. gw hamil...”
Benar bukan? Dia sedang dalam masalah yang aku pikir SANGAT serius.
“Lalu...?” tanyaku lagi.
“Ya lo khan yang paling banyak pengalaman tentang hal beginian, so gw minta saran lo..”
Beberapa waktu lalu, mia sempet menulis ini di grup facebook.
Atau jika kalian belum sempet membaca, kali ini mia share disini..
Saat ini jaman serba susah, akibatnya terjadi PHK di berbagai perusahaan. Salah satu yang terkena PHK adalah Paijo. Bulan ini ia tidak bisa lagi mengirim uang untuk istrinya di kampung halaman. Ia hanya bisa mengirim surat.
Isinya demikian:
Istriku Tercinta,
Maafkan kanda sayang, bulan ini Kanda tidak bisa mengirim uang untuk kebutuhan keluarga di rumah. Kanda hanya bisa mengirimkan 1000 ciuman untukmu.
Paling sayang,
Kanda Paijo
Seminggu kemudian Paijo mendapat surat balasan dari istri tercintanya:
* Hai Mia, apa kabar? Lama tak kelihatan, sibuk apa sekarang?
- Kabar aku baek. Iya nih, sekarang udah sibuk ngurus suami..
* Oh iya, kamu udah nikah ya sekarang, pantes makin montok aja, berarti pisangnya cocok tuh.
- Hahaha. Bisa aja kamu..
* So, setelah sekarang bersuami, gimana rasanya? Enak nggak?
- Enak nggak enak sih. Enak udah punya pendamping hidup, gak enak karena susah jadi cewek genit seperti dulu lagi. “Ga boleh macem2” gitu kalo kata suami aku.
* Ow, berarti sudah ga bisa nakal ya?
- Eh, jangan salah, susah jadi cewek genit bukan berarti ga bisa nakal loh..
* Hahaha, emang masih nakal ya?
- Harus tuh.
* Kapan terakhir kamu berlaku nakal?
- Barusan saja, sebelum bertemu kamu...
“kenyaangg...” teriak salah seorang teman kuliahku ketika selesai menyantap menu makan siangnya. Mengusap-usap perut tambunnya yang gembul sambil “GROOOAAAAKKKK...” bersendawa dengan suara yang cukup lantang.
“idih.. dasar cowo ga sopan. Abis makan selalu aja bersendawa kayak babi..” celetuk cewek berambut ikal sepundak, yang duduk tak jauh dari tempat si cowok gembul itu berada.
“iyaa.. jadi cowo tuh harus jaga sikap. Ga heran kalo lo sampe sekarang belum punya cewe..” sahut cewek lainnya.
“biariirinnn... toh gw udah disiapin kerjaan ama kantor ama bokap gw, yang penting sekarang lulus dulu. Urusan cewe mah gampang, begitu gw kaya, pasti banyak yang bakal ngejar-ngejar gw...” bela si cowo gembul sambil menepuk dada.
“amit-amit dah, gw kalo sampe mau ama cowo jorok kayak lo. Palingan yang mo sama lo cuman cewek-cewek matre doang.. hahaha... “ canda si cewe rambut ikal.
“emangnya kenapa juga kalo gw dapet cewe matre? Toh gw orang kaya khan? Jadi pastinya, bukan urusan sulit lah buat ngedapetin tuh cewe-cewe...” sombongnya lagi “ atau mungkin kalo kalian mau, kalian bisa kerja di tempat gw lah, gw bakal jadiin sekretaris pribadi... “
“trus ngelayanin bos mesum kayak lo? Gitu?” debat si ikal.
“iyalah... khan gw yang bakal bayar lo-lo pada..” bela si gembul lagi..
“gw bakal minta bayaran mahal...mobil jazz putih... appartment....”
“apapun yang lo minta, gw kasih...asal.......”
“asal apa?”
“....asal bisa selalu nemenin gw BBS...hahahaha...”
“ogg....gaaahh...” tolak kedua cewe itu hampir bebarengan.
“aduh sayang.. mia udah telat nih...” ucapku ketus sambil mengangangkat kedua lengan mulusku keatas kepala, menggelung rambut panjangku yang mulai merepotkan. mungkin karena iseng, aku sengaja pengen memamerkan kemulusan ketiak dan montoknya payudaraku ke suamiku pagi ini.
dan benar saja, keisenganku langsung ia respon.
“Unit Reaksi Cepat..” pikirku dalam hati.
“mi.. bikin anak yuk...” ajak suamiku sambil tersenyum-senyum kearahku.
“idih....” jawabku malas sambil mengernyitkan hidungku.
”ayolah...bentaran aja... palingan ga ada 15 menit..” pinta suamiku sambil kedua tangan nakalnya mulai menggerayangi payudaraku yang menggelantung bebas.
“khan semalam udah mia kasih...”
“kurang...” jawabnya singkat sambil terus tersenyum lebar.
“haaah...? kurang...? khan semalam pejuh kamu keluarnya udah banyak banget gitu say...”
“abisan kamu seksi sih mi...”
Hujan, suasana ketika jutaan titik air tercurah membasahi bumi. Membawa kesejukan dan kedamaian bahkan terkadang membawa keromantisan bagi meraka yang sudah memilliki pacar, kekasih ataupun suami/istri.
Hujan juga mampu meredakan emosi dan ketegangan syaraf otak. Suara tetesan airnya pun seolah menghipnotis dan membuat rileks, nyaman dan tenang.
Suasana ketika hujan, bagiku pribadi, mampu membangkitkan rasa kangen, imajinasi, sampai nafsu dalam pikiran. Karena entah kenapa, setiap hujan selalu memiliki kesan yang berbeda-beda.
Ketika aku seorang diri, guyuran hujan terkadang membawaku mengenang masa lalu. kenangan ketika aku masih muda, aku yang masih penasaran akan segala sesuatu, aku yang masih pengen tahu akan semuanya, dan aku bego yang masih sering dibohongin cowo atau om-om genit.
Langganan:
Postingan (Atom)