Selasa, 20 September 2011

pengen putus baik-baik, gampang kok..




pagi ini. sebenarnya hampir sama dengan pagi-pagi lainnya. pagi dimana langit masih berwarna biru kekuningan, mentari masih terbit dari timur, pagi dengan hawa sejuk jakarta, dan rasa kantuk yang masih mendera mata.

namun ada sedikit hal yang membedakan pagi ini dengan pagi-pagi lainnya. pagi ini aku terbangun dengan sedikit amnesia. 

kubuka mata perlahan, membiarkan sedikit cahaya kuning matahari menembus retina mataku. buram dan gelap. itu hal pertama yang mampu ditangkap otak dari terjemahan cahaya yang masuk kedalam mataku. 

"dimanakah aku berada saat ini? ini bukan kamar di rumahku... ini juga bukan kamar di appartmentku.... dimanakah diriku berada?" pertanyaan petama yang terlintas di otakku. 

segera aku mencoba tuk menegakkan punggungku, memundurkan pantat bulatku dan bersandar di kepala tempat tidur. 

selimut tebal yang semula menutup tubuh atasku langsung melorot begitu aku duduk bersandar tempat tidur. kurasakan hawa dingin tiba-tiba menerpa lengan dan payudaraku yang tak tertutup selembar pakaian apapun.

"kemana semua pakaianku?" tanyaku lagi sambil menyorot seluruh penjuru kamar.

nihil. tak kutemukan selembar pakaian pun.

aku terbangun di sebuah kamar rumah yang berinterior minimalis di kawasan pondok indah. terbangun dengan tanpa mengenakan sehelai pakaian pun dan hanya ditutupi oleh selembar selimut tebal berwarna coklat.

perlahan, kucoba tuk sedikit ingat akan situasi kamar ini. kamar ber-wallpaper krem dengan garis-garis tipis berwarna coklat muda. home theater set lengkap yang berada di ujung seberang tempat tidur, balkon yang diisi dengan payung dan kursi pantai, serta kipas angin besi bermerk kowatsu yang teronggok di ujung kamar.

"yup, tak salah lagi, ini pasti rumah mantan cowokku.." ujarku dalam hati.

tirai kamar sudah terbuka dengan lebar dan membiarkan cahaya matahari masuk dan menerangi sebagian ruangan kamar, korden putih transparan yang terkadang melambai tersapu hembusan angin membawa hawa sejuk jakarta masuk kedalam kamar. dan, yang paling ku yakin dengan rumah ini adalah, suara ketukan batang bambu dari kolam diluar sana.

segera, aku mengecek seluruh tubuh telanjangku, sambil mengingat-ingat hal apa yang terjadi semalam.

sepulang kuliah, jalan ke mall di bilangan bundaran Hotel Indonesia, makan di foodcourt dan bertemu mantan, nonton, makan lalu pulang ke tempat tinggalnya. yup itulah yang semalam terjadi padaku. pada kami, lebih tepatnya.

namun dimanakah dia sekarang berada..?

kembali mata bulatku menyapu seluruh penjuru kamar sambil mencoba mencari tau apa saja yang telah kami berdua lakukan semalam.

handuk mandi, bantal, guling bertebaran di sekitar tempat tidur. gumpalan tissu juga banyak berserakan dilantai. pasti semalam kami benar-benar melampiaskan rasa kangen diantara kami berdua.

dengan masih dalam kondisi tanpa pakaian, aku segera beranjak dari tempat tidur, mendekat kearah meja rias yang ada disudut kamar. meraih blackberry putihku yang tergeletak diatas meja. lampu indikator blackberyku berkedip merah, menandakan ada pesan yang belum dibaca. 

dan benar, ada beberapa pesan dan miscall yang masuk ke dalam blackberyku ketika aku sedang terlelap tidur. dan salah satu pesan itu berasal dari mantanku.

"miy, sorry ya gw harus berangkat kerja pagi-pagi, karena gw ada  jadwal meeting dengan vendor... baju lo udah gw suruh mbok buat dicuci, jadi ntar ketika km mo jalan, baju km sudah siap buat dipake lagi... atou kalo baju km belum siap, di dalam lemari baju gw ada beberapa pakaian lo yang masih gw simpan (pakaian kenangan dari cewek super nyebelin bernama mia jelek beridung totol.. )"

tersenyum kubaca semua smsnya. 

ternyata dia masih merindukan sosok diriku, sampai-sampai walau setelah kami putus pacaran, ia masih menyimpan pakaian bekasku, ia simpan rapi di dalam lemari.

sengaja tak kubalas smsnya, karena memang, mia jarang banget membalas semua sms yg masuk, kecuali benar-benar terpaksa.

sms berikutnya, adalah sms hubby mia yang dari kemaren belum bisa pulang dari urusan bisnisnya diluar kota.

"kapan ya penyakit lamaku ini bisa sembuh? " tanyaku dalam hati sambil berkaca di meja rias yang ada dihadapanku. 

"ketika suami sedang ga ada dirumah, sang istri malah mencari kenikmatan dari lelaki laen." 

tiba-tiba, entah kenapa, nafsu pagiku muncul ketika aku membayangkan apa yang telah kulakukan bersama mantan cowokku ketika suamiku sedang berada di luar kota. 

"mungkin sedikit masturbasi bisa menuntaskan nafsu pagiku" pikirku gampang.

dan, tanpa basa-basi lagi, kuraba celah vaginaku yang mulai membasah. 
merasakan daging kecil diujung celah vaginaku yang mulai mencuat, membuat nafsu pagiku semakin menjadi-jadi. perlahan-lahan, kuusap tonjolan daging mungilku. 

sambil mengingat-ingat semua kejadian semalam antara aku dan manatan cowokku, semakin seru juga ujung jemari lentikku dalam mentoel daging kecil berwarna kemerahan sebesar kacang kedelai ini. puting kecilku pun sepertinya tak mau kalah, karena tak menunggu waktu lama, dia pun ikut-ikutan mengeras.

namun, ketika sedang enak-enaknya bermasturbasi...

"tok tok tok..." tiba-tiba, terdengar ketukan lirih di pintu kamar.
"syapa ya..?" tanyaku kaget, sambil meraih selimut coklat tebal, membungkus tubuhku dan berbegas ke arah pintu, menarik gagangnya lalu melongokkan kepalaku keluar kamar.
"ehh... non mia...ini mbok non.. mo nganterin pakaian bersih buat non mia.. "
"wew. makasih ya mbok.."
"oiya non, non mia udah ditunggu nyonya di ruang makan, katanya mo diajak sarapan pagi."
"oiya mbok, bilang tante buat nunggu mia bentaran ya, mia mo mandi dulu"

tiba-tiba, aku kangen dengan tante mira, ibu kandung mantan cowokku yang juga tinggal di rumah ini. tante mira berusia sekitar 48 tahunan yang masih terlihat jauh lebih muda dari usianya.

sampai saat ini, aku dan tante mira masih sering kontak-kontakan, tak peduli akan status anak cowoknya yang sudah bukan cowokku lagi. silaturahmi khan tak boleh putus, walau dengan alasan apapun.

segera saja ku ambil pakaian yang sudah disiapkan si mbok lalu bergegas melepaskan selimut cokalt tebal ini dan buru-buru mandi.

moga-moga cerita tante mira kali ini masih seseru seperti dulu.. 


***

mengapa mia masih bisa akrab dengan mantan atow keluarga mantan? karena, janganlah pernah kau memutuskan tali silaturahmi dengan siapapun, terlebih dengan keluarga mantan. sebisa mungkin, jika kau putus hubungan dengan pacar, putuslah dengan hati yang menyenangkan.

karena kita tak akan tau, jika besok, jodoh yang tepat buat kita adalah sang mantan.

mungkin mia punya sedikit tips, bagi kalian yang menginginkan putus secara baik-baik :
1. pilih situasi yang paling nyenengin buat kalian berdua.
kenapa? ketika kita merasa senang, berita buruk akan dapat lebih mudah diterima otak. situasi-situasi yang menyenangkan biasanya terdapat disela-sela acara jalan bersama, nonton, atau makan malam.

2. pilih tempat yang tenang.
dengan memilih tempat yang jauh dari keramaian, keseriusan pembicaraan kita akan mudah untuk dipahami oleh pasangan. selain itu, jika (misal) terjadi hal-hal yang tak diinginkan (dia tak terima atow akhirnya marah) kita pun masih bisa mengambil sikap tanpa harus merasa malu dengan tatapan orang disekitar kita.

3. tunggu mood terbaik dia.
sebelum memutuskan dia, ada baiknya kita mengetahui kondisi emosi dia dari teman dekatnya. karena bila kita memutuskan dia ketika moodnya down, maka secara tak sadarm kita bakal merasa kasihan akan dia, dan ujung-ujungnya, kita bakal sedikit kesulitan untuk dapat menyampaikan kabar buruk ini.

4. jangan bohong.
ungkapkan semua alasan kita tanpa harus menutup-nutupi semuanya. jujurlah padanya tenatang apapun. karena jika sedikit kebohongan kita tercium olehnya, maka bisa saja ia menjadi sakit hati, dan akhirnya pemutusan hubungan ini menjadi kikuk, aneh, dan saling menyakiti.

5. jangan permalukan dia.
tinggikan mood dia. semangati dia. banggakan dia karena telah mampu menemani kita sebagai pacarnya sampai detik ini.

6. utarakan keinginan kita dengan santai, gausah terburu-buru.
ingat, saat ini dia masih berstatus pacar kita, jadi sebisa mungkin selingi dengan sedikit canda dan tawa. perkataan yang ketus, pedas dan menusuk hati, lebih dapat melukai hatinya lebih dalam daripada perkataan yang manis..

7. jangan sekali-sekali mencari kesalahan pasangan sebagai alasan untuk memutuskan hubungan.
jelek ah, mengungkit-ungkit kesalahan seseorang. karena bagi dia, kita juga punya banyak salah loh. dan pada akhirnya, bisa jadi kita jadi saling mengorek-korek borok sendiri.

8. tetap jaga intonasi suara, emosi, keseriusan bicara, dan selalu tersenyum.
"mia pengen putus bukan karena mia bosan atow emosi akan hubungan kita berdua,  cuman untuk saat ini, mia pengen merasakan sedikit kebebasaan dalam melakukan semua hal tanpa ada orang yang mengkhawatirkan..."
"gausa sedih ah. toh walaupun kita udah tak memiliki status ikatan apapun, mia khan selalu siap jadi teman setiamu..."
"dan gausah takut akan kepergian mia, karena jika kita jodoh, mia pasti balik lagi ke pelukanmu.. :D"


inget ya say. "putus hubungan dengan pacar tuh bukan segalanya, karena masih banyak hal laen yang bisa kau dapatkan dari kehidupan selain dari pacaran semata.."

dan sekarang, adalah waktu 'bercengkrama' dengan tante seksiku. tante mira..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;