Selasa, 27 September 2011

Hargailah Pembantumu


ada kejadian seru ketika mia sedang makan siang di salah satu mall gede di daerah senayan.

mia makan bersama mantan mia, seorang cowo yang saat ini bekerja di daerah senayan juga.
mungkin karena deket dengan lokasi kerjanya, mia iseng nyamperin dia aja, sekalian minta traktir makan siang. :D

walaupun mia meminta janji dadakan, mantan mia tanpa merasa terpaksa, meluangkan sedikit waktunya tuk mentraktir mia. 

setelah beberapa saat memilih-milih tempat makan yang bakal menjadi tujuan makan, akhirnya lebih memilih makan di foodcourt. area makan yang menyediakan banyak pilihan makanan dengan harga yang relatif terjangkau. kami memilih meja makan diarea tengah-tengah foodcourt. mengambil satu meja yang berisikan 4 kursi dan mulai memesan makanan.

mie, iga dan sop buah, jadi menu pilihan makan siang mia. hmmm.. yummy...

tak beberapa lama, ketika kami mulai makan, datanglah segerombolan keluarga etnis tionghoa yang memilih meja makan dekat tempat mia dan mantan mia makan. 

RIWEUH, itulah gambaran pertama begitu mia melihat keunikan keluarga ini..

seorang pria gendut, dengan rambut tipis yang mulai membotak, wanita berkulit putih dengan perawakan sedang berambut coklat yang bagian depan rambutnya tinggi menjulang ke langit-langit, seorang nenek yang berpakaian ala remaja putri, dua orang anak kecil yang masih balita, serta dua orang babysiter yang membawakan semua perlengkapan mereka.

sang bapak, memerintahkan kepada kedua babysiternya tuk mendekatkan dua buah meja dan delapan kursinya menjadi satu bagian. yah mia pikir supaya mereka bisa bisa menyantap makan siang dengan nyaman, 

namun ternyata mia salah. dua meja dengan delapan kursi itu hanya digunakan untuk keluarga inti yang terdiri dari 5 orang saja, sedangkan dua orang babysiternya disuruh untuk duduk di kursi yang tempatnya agak jauh dari meja sang majikan berada.

wew. okelah, mia masih menganggap hal itu 'cukup wajar', mengingat status sosial mereka yang agak berbeda.

beberapa saat kemudian, para majikan mulai memesan makanan. dan disini mia melihat ada kejadian unik lagi.

tiga orang majikan menyebar untuk memesan makanan ke counter favorit mereka masing-masing, satu orang babysiter menjaga dua orang balita majikan, dan seorang babysiter lagi "ngintil" tiap-tiap majikan tuk membawakan nampan-nampan makanan mereka.

dan begitu mereka akan memesan makanan lagi, si babysiternya pun kembali ngikut sang majikan untuk membawakan nampan makanannya. begitu seterusnya.

okelah, mia masih berpikir untuk dapat memaklumin keanehan keluarga mereka. mungkin mereka terlalu lelah karena berbelanja sehingga mereka perlu bantuan babysiternya untuk membawakan nampan makanan mereka.

nah, mulai disini, kejadian unik yang mia anggap kurang masuk akal.

begitu pesanan makanan terakhir selesai dipesan oleh para majikan. acara pesan makanan pun tak berlaku lagi bagi kedua babysiternya.

yup.. si babysiter sama sekali tak memesankan makanan untuk babysiter mereka, ataukah babysiternya tak diperbolehkan memesan makanan apapun. 

wew.. aneh sekali ya keluarga ini.

jika kalian mengira keanehan ini sudah berakhir, salah. karena keanehan keluarga ini masih  berlanjut. 

belasan menu yang dipesan oleh keluarga majikan tentu saja tak mampu dihabiskan oleh anggota keluarga yang hanya terdiri dari 5 orang itu, terlebih lagi 2 orang diantaranya adalah anak kecil. 

ya iyalah, menurut mia pun makanan yang mereka pesan tuh terlalu banyak. karena satu orang memesan 3-4 jenis makanan, dan hampir semuanya tak dimakan habis, hanya dimakan sebagian-sebagian saja.

gila, ini namanya pemborosan.

dan ironisnya, begitu keluarga majikan selesai acara makan siang, semua makanan sisa itu ditinggalkan begitu saja. padahal masih ada kira-kira 3/4 makanan di tiap-tiap pesanan itu.

mereka seolah melupakan kedua babysiter yang daritadi hanya duduk-duduk melihat mereka makan. 
kedua babysiter itu seolah tiba-tiba menghilang ketika mereka makan.

heloooowww...

tahu nggak sih, jika kedua babysiter itu juga kelaparan?

bisa saja khan, sang majikan menyisakan sedikit makanan mereka buat kedua babysiternya, toh mereka juga tak memakan semua pesanan mereka sampai habis.

gila, bener-bener gila.

padahal mereka khan yang membantu mengurusin anak-anak kalian.
padahal mereka khan yang menjaga keselamatan dan memenuhi kebutuhan anak-anak kalian.

pembantu, walaupun mereka kalian bayar, mereka juga masih berupa manusia loh. mereka punya hati, perasaan, dan emosional.

separah inikah perbedaan status sosial di jakarta?



1 komentar:

Alal Rose mengatakan...

Begitulah... Status pembantu di mata masyarakat selalu dipandang rendah. Padahal peran mereka begitu vital dalam rumah tangga. Andai satu hari aja mereka ga bekerja, pasti majikannya kelabakan... Sayangnya teramat susah untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap pemnbantu.

Posting Komentar

 
;