Rabu, 12 Oktober 2011

Anal Pertamaku (intro)

“OGAH... gak mau..SAKIT...” teriak fitri ketika cowo kesayangannya meminta ijin untuk meng-ANAL lubang anusnya.


Mungkin itulah hal pertama yang kalian semua bayangkan ketika pertama kali mendengar permintaan aneh tentang anal. Bagaimana bisa sesuatu hal yang nikmat,  dan menyenangkan seperti seks, dapat dilakukan di bagian yang paling kotor pada tubuh manusia?

Belum terasa enaknya saja, sudah kebayang gimana rasa sakitnya ketika lubang paling menjijikkan kita bakal disodok benda asing, seperti sex toys atau penis.

Sebenarnya, seks anal adalah salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh pasangan dalam bercinta ketika mereka telah sedikit bosan akan posisi-posisi seks misionaris. Karena pada dasarnya, praktek seks anal  hampir mirip dengan seks vagina. Cuman bedanya, seks anal dilakukan pada anus.

Hanya takut akan sakitnya. Yup hanya itu saja hambatan terbesar yang aku rasakan ketika awal-awal mencoba seks anal. BULLSHIT akan pendapat  orang yang mengatakan jika, ketika seks anal orang merasakan takut akan dosa, orang merasa jijik, atow orang akan merasa malu akan pengalaman yang bakal ia dapatkan setelah mencoba seks anal. Malu karena ia bakal merasa seperti wanita murahan.

Pada awalnya, semua jenis penolakan, halangan, dan alasan aku keluarkan demi dapat terhindar dari permintaan aneh pasangan cintaku. Namun seiring dengan gencarnya permintaan tersebut, akhirnya sedikit banyak aku juga berpikir, INGIN MENCOBAnya.

Terlebih ketika pasanganku  meyakinkan bakal memperlakukan anus kita selembut mungkin. Menjanjikan hal-hal muluk yang akan ia berikan jika aku dapat mengabulkannya. Perasaan takut yang awalnya selalu menghantuiku ketika ia meminta seks anal, berubah menjadi perasaan bimbang, ragu, dan pada akhirnya menjadi penasaran akan apa nikmatnya seks anal itu.

Perlahan, seiring perjalanan waktu dan intensitas bercinta kami yang juga semakin tinggi. Rasa penasaran itu, muncul. Sedikit-demi sedikit, aku mulai membayangkan gimana rasa kenikmatan itu. Apakah sakit? Apakah nikmat? Apakah ngilu? Apakah bau? Dan berbagai macam pertanyaan tentang seks muncul di otakku.

Rasa ingin tahuku mendadak muncul. Aku menjadi pengen tahu tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan percintaan melalui lubang pembuanganku yang satu ini.

Namun masalah baru muncul.

Aku tak tahu, kepada siapa aku harus mencari informasi tentang seks anal itu. Memang, saat itu warnet sudah mulai menjamur, tapi informasi tentang seks anal hampir tak tersedia lengkap seperti sekarang ini. Di internet hanya ada gambar dan adegan seks anal saja.

Tanya teman? Sama sekali tak mungkin, karena waktu itu teman sebayaku (mungkin) belum sama sekali memikirkan tentang kenikmatan bercinta.  Aku yakin, teman-teman sebayaku pasti sedang sibuk-sibuknya memikirkan masalah tentang cinta monyetnya, tentang jerawat pertamanya, tentang sakitnya haid pertama dan segala kesibukan les serta PR dari sekolah.

Tanya guru? Gila. Apa yang bakal guru-guruku pikirkan tentang diriku, jika aku menanyakan hal itu ke mereka.
Tanya sodara? Tanya mami? Tanya papi? Tanya siapa lagi? aku benar-benar bingung.

Sampai pada akhirnya, ketika aku pasrah akan kebuntuan informasi, ada kejadian seru yang mungkin bisa mengatasi luapan keingintahuanku.

Ketika sedang sembelit dan buang air besar, aku merasakan kenikmatan mirip orgasme, muncul di lubang anusku bebarengan dengan kotoran keras yang keluar dari lubang belakangku.

“Oooouuggghhh” nikmatnya ketika kotoran tubuh itu keluar melalui anusku, membuat bulu kuduk sekujur tubuhku berdiri. Tubuhku merinding dengan hebat. Sampai-sampai aku merasa bergidik kenikmatan.

Dari situ aku berpikir hal yang agak aneh. Jika kotoran yang kasar dan keras seperti itu saja mampu membikin tubuhku bergidik keenakan ketika melewati lubang anusku, gimana rasanya jika benda sekenyal penis melewati lubang belakang tubuhku?. Rasanya  pasti lebih dahsyat lagi.

Buru-buru aku selesaikan hajat pagiku, mandi dan mengeringkan tubuhku. Aku harus bisa merasakan kembali kenikmatan di lubang anusku.  Aku harus tahu caranya. Aku harus bisa.

Mungkin kalian berpikir jika aku saat ini sedang mengarang bebas demi dapat membuat kalian horny atow sange..
Mungkin kalian berpikir jika apa yang aku lakuin saat itu bohong..
Atow mungkin kalian berpikir jika anak SMP seusiaku waktu itu tak mungkin berpikir sejauh ini tentang anal seks..

Jawabku cuman satu. Sekali lagi aku tak peduli dengan apa yang ada di otak kalian, i really dont give a damn care about what ur guys think.

Disini, aku hanya ingin share  tentang segala hal yang aku pernah lakukan, aku hanya ingin bercerita, aku hanya ingin menulis. Itu saja.


Balik ke cerita..
Segera saja, aku melakukan akting andalanku ketika ingin membolos. Mematikan AC kamar, lalu melakukan olahraga jogging memutari kamarku. Secepat mungkin aku berusaha untuk dapat  memanaskan tubuhku sampai aku merasa kepalaku berat dan mataku berkunang-kunang.  Dan setelah jogging sekitar 15- 20 menit, tubuhku mulai menghangat, nafasku memanas, dan keringatku mengucur.

Setelah aku merasa tubuhku cukup hangat, aku segera saja istirahat, menyalakan AC lagi dengan temperatur sedingin mungkin dan langsung meng-intercom kamar mamiku.
“Mami... ke kamar mia donk... mia sepertinya ga enak badan deh...” ujarku sambil berpura-pura sengau.
“Ya ampuun.. yaudah mami naek...” jawab mamiku

Hehehe. Yup. Semudah itulah caraku menipu mami ketika aku malas masuk sekolah. Dan semudah itu juga mamiku percaya jika putri semata wayangnya demam.

Oke. Tahap mbolos selesai, sekarang selanjutnya. Tahap mencari tahu gimana cara mengulang kenikmatan di lubang anusku tanpa harus buang kotoran.


1 komentar:

MCBLSTRG mengatakan...

Buat kamu yang gak punya pulsa. Ingin pulsa gratisan? Gabung fanspage facebook Aku Gak Punya Pulsa di

http://www.facebook.com/AkuGakPunyaPulsa

Ceritakan kenapa kamu gak punya pulsa dan dapetin isi ulang pulsa untuk semua operator.

Sebarkan dan buktikan rezeki pulsa bisa kamu dapatkan. Ayo gabung!

Totally Supported by KartuMerah

Posting Komentar

 
;